REMAJA, MORAL dan AKHLAK MULIA.

Membaca judulnya seolah heboh. Tapi tidak demikian setelah mengikuti jalannya seminar pagi ini. Begitu segar dan menyenangkan. Seminar ini diselenggarakan oleh BEOM AL IZHAR dalam rangka milad Perguruan Islam ini, saya sendiri mendapatkan undangan dari sahibul bait Ibu Kemala J Chandra .

Pembicara utama seminar ini adalah Dra Nuki Nurdadi Msi dari Universitas Indonesia, dan dipandu oleh Bp Krisna Purwana, pengamat sosial - pakar penyiar radio swasta, yang kebetulan juga kawan saya dan sudah lama tidak jumpa.

Saya sendiri berkesempatan untuk sharing sebagai panelis mewakili orang tua dengan putra-putri usia remaja/dewasa. (bersama dengan beberapa panelis lainnya). Pesertanya terdiri dari berbagai sekolah favorite seperti SMU Labskul Kebayoran, SMA Negeri 34, High Scope Indonesia dan SMA Al Izhar sendiri sebagai tuan rumah.

Ibu Nuki membahas berbagai masalah remaja yang intinya sedang dalam masa pencarian/pembentukkan identitas diri. Hal ini ditunjang dengan kondisi seperti kemampuan berpikir yang mengembang, teman menjadi sesuatu yang berarti, komunikasi dengan orang yang sudah diwarnai oleh berbagai penolakan maupun jarak, kamar adalah sesuatu yang berarti, moody, peer-group berpengaruh, cara pberpakaian/penampilan yang berubah, motivasi akademik yang umumnya menurun dan cenderung malas pada penugasan –penugasan.

Kemampuan berfikir sebetulnya dikarenakan bahwa mereka tidak lagi berfikir ‘here & now’, namun mereka telah memiliki kemampuan untuk melakukan abstraksi, testing hypothesis dan kemampuan dalam melihat kemungkinan-kemungkinan yang tidak terbatas.

Lalu dari sisi orang tua, ada beberapa kecenderungan ‘gaya’ dalam pembentukan identitas remaja. Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis yang cenderung dapat mempermudah pencapaian identity achievement, ada juga orang tua yang otoriter, maupun gaya orang tua yang permissive yang akan membuat remaja mengalami identity diffusion (crisis leading to commitment).

Wah, jangan-jangan banyak diantara kita sebagai orang tua yang kurang menyadari hal ini.

Banyak lagi teori yang disampaikan oleh Ibu Dra Nuki, namun yang saya sendiri share dalam kesempatan itu tidak ada yang baru. Sudah banyak hal mengenai pendidikan keluarga dan sosial yang saya share dalam tulisan-tulisan saya di blog ini maupun di blogspot. Namun quote yang saya sampaikan diakhir seminar antara lain adalah, bagaimana kita memelihara suasana hati yang tenang sehingga apapun yang menjadi permasalahan mereka dapat diatasi sendiri oleh mereka dengan ketenangan pula. Tiap anak memiliki keunikan yang berbeda. Biarkan mereka memiliki IMPIAN-IMPIAN, kita sebagai orang tua cukup mengawal bagaimana mereka mencapai impian mereka masing-masing. PRESTASIpun demikian, setiap anak memiliki minat dan prestasinya sendiri. Jangan pernah membandingkan satu dengan yang lainnya. Yang terakhir, jadilah teman untuk anak-anak kita, dan jadilah teman untuk teman-teman anak kita. Perjalanan saya sendiri dalam mendidik masih sangat panjang dan tiada akhir sampai Allah meminta kita kembali. Pendidikan adalah sebuah proses, dan pendidikan adalah amanah. Wallahualam.

LINK :

http://nunnyhersianna.blogspot.com/2007/08/label-untuk-anak.html

NUNNY HERSIANNA BUDIALENGGANA

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment

Thanks for your comment!