Nunny Hersianna

http://picasaweb.google.com/s/c/bin/slideshow.swf" width="288" height="192" flashvars="host=picasaweb.google.com&captions=1&RGB=0x000000&feed=http%3A%2F%2Fpicasaweb.google.com%2Fdata%2Ffeed%2Fapi%2Fuser%2Fnbl909%2Falbumid%2F5191744536427847265%3Fkind%3Dphoto%26alt%3Drss" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer">(Kamis, 17 April 2008).

Senang sekali berkesempatan mendampingi Ibu Romi pagi ini untuk membahas topik URGENSI PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK USIA DINI & REMAJA.

Menurut Bu Romi, sebetulnya Sex Education adalah suatu proses perolehan informasi dan pembentukan sikap mengenai seks, identitas seks, serta hubungan inti. Sefaham dengan Ustad Syarif Rahman, bahwasanya pendidikan seks seharusnya lebih kepada sebuah proses pemahaman yang lebih cenderung kepada preventifnya. Jadi bukan yang semata bersifat biologis.

Anak dan Remaja perlu diberikan pendidikan Seks guna pembekalan pengetahuan serta membuka wawasan seputar masalah seks secara benar dan jelas, sesuai dengan perkembangan usianya. Selain itu pendidikan ini untuk menghindari anak dan remaja dari berbagai resiko negative perilaku.

Ibu Romi memberikan tips untuk menerapkan pendidikan ini antara lain :

- Jangan tabukan pembicaraan. Tetaplah pada konteks ilmiah dan moral

- Komunikasikan secara terbuka dengan anak sehingga anak tidak takut bertanya

- Tanamkan moral, nilai dan norma

- Gunakan istilah yang tepat dan tidak gunakan istilah pengganti hanya dikarenakan merasa tabu untuk gunakan istilah yang sebenarnya. ( bicaralah ilmiah!)

Dasar pendidikan menurut ustadz Syarif tetap harus didasari pada landasan keislaman yang menegakkan rukun Islam, agar moral dapat menjadi ‘basic’ yang kuat. Yang diajarkan Islam adalah bagaimana upaya preventifnya agar tidak memiliki dampak dan pengaruh pada kehidupan dan bukan bicara mengenai selera.