FAMILY GATHERING POMG

Sabtu, 05 april 2008.
Hari ini saya pilih TAXI sebagai kendaraan menuju Taman Bunga – di TMII Jakarta, untuk hadiri FAMILY GHATERING untuk siswa-siswi kelas 1 & 2 Sekolah Dasar. Untung saja keputusannya seperti itu, tidak terbayangkan kalau saya stir mobil sendiri. Jam baru menunjukkan pukul 08.03, tapi ternyata pintu gerbang TMII panjang sekali antriannya.
Benar saja, belum sekian detik saya melihat jam di telepon genggam, tiba-tiba ringernya berbunyi :
“ Bu, dimana bu? Masih jauhkah?” terdengar suara bapak Ahmadi, sang Kepala Sekolah.
“Sudah dipintu gerbang pak, tapi macet luar biasa. Saya mohon maaf..”
“Ah, tidak apa bu… kami tunggu ibunda lhaaa!”, begitu gaya pak Ahmadi yang charming dan selalu menyebut saya dengan istilah bunda.
“Wah jangan pak, saya tidak ada tugas kan? Sudah, dimulai saja acaranya. Saya Menyusul!”
Hmm….hal-hal seperti inilah yang sebetulnya paling saya hindari. Berusaha on-time, bahkan 10 menit lebih awal di setiap acara ternyata tidak mudah. Gara-gara tadi pagi saya ragu antara mengendarai mobil sendiri atau menunggu taxi pesananlah yang membuat saya akhirnya tidak dapat tepat waktu.
Sesampai disana, saya agak surprise…Bapak,Ibu, Kakak, Adik…rupanya seluruh anggota keluarga siswa juga ikut hadir dengan menggunakan kaos seragam yang ceria seperti yang juga saya gunakan.
Konon, kaosnya saja bisa terjual lebih dari 800. Luar Biasa!
Begitu hadir, saya didaulat untuk menyampaikan beberapa patah kata dan diminta untuk memilih sebuah lagu anak-anak untuk dinyanyikan. Sebetulnya menarik..saya sempat melirik lagu berjudul KRING KRING ADA SEPEDA. Tapi…ah, rasanya saya belum sempat bernafas untuk bernyanyi, jadi saya batalkan. Saya didampingi pak Ahmadi dan Ibu Fita ketua BP3 yang cantik langsung berkeliling menuju arena permainan dan bazaar. ( BP3 = Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan ; sebagai wakil orangtua siswa).
Permainannya sangat menarik, ada arena perang pistol alias air soft gun, ada futsal maniac, walking glass, balloon train,lintas memberano,Pipe Ball, paralon ball ada CALL ME Please, ada melukis dll dll. Dan jangan salah…yang namanya futsal, pemainnya terdiri pemain campuran antara siswa, or-tu dan guru. Itupun setiap 2 orang pemain, tangannya diikat dijadikan satu, hingga apabila sedang mengejar bola atau terjatuh, pasangannya pun akan mengikuti. Baloon Train adalah sebuah permainan membawa bola antara orang tua dan anaknya masing-masing yang saling berhimpitan seperti kereta api. Lucuuuuu sekali!
Karena saya sendiri sebetulnya tidak ada tugas, maka saya ditemani pak Ahmadi dan Bu Fita, duduk saja di arena bazaar sambil sarapan bakwan malang. Sekitar jam 09.30, saya pamit pulang karena kebetulan bisa menumpang dengan teman pramuka jaman dulu yang kebetulan orang tua siswa, Krisnawan dan Susi istrinya, juga putra bungsu mereka. Rupanya karena ada acara keluarga, mereka memutuskan untuk tidak menunggu hingga acara selesai.
Duduk mengamati seluruh peserta, saya benar-benar terharu. Betapa bahagianya raut muka siswa siswi dapat bermain dengan guru mereka ditemani oleh orang tua masing-masing. Dari hal ini, betapa saya merasakan bahwa kasih sayang dan kehadiran anggota keluarga adalah segalanya bagi seorang anak.
Bahwasanya sebuah proses pendidikan adalah tanggungjawab semua pihak dan bukan hanya sebuah lembaga yang dinamakan sekolah, dan bahwasanya keakraban dan kerjasama akan memudahkan keberhasilan dari proses itu sendiri. Salut untuk para guru dan orang tua!
Dear Parents…just be there when they need you!

NUNNY HERSIANNA BUDIALENGGANA

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment

Thanks for your comment!